Sabtu, 26 Juni 2010

"Hidup Keluarga disekitar Panas Bumi (geothermal)"














































Berawal, ketika saya melakukan kuliah lapangan di daerah Kabupaten Garut, Desa Telaga, Kecamatan Pasirwangi.
ketika itu saya berjalan menyusuri perkebunan Kol, dan disekitar perkebuna Kol ada sebuah rumah panggung yang tidak begitu besar, dengan halaman yang tidak luas juga, cukup anak kecil untuk sekedar bermain karet,dan berlari-lari.
Rumah panggung tersebut dihuni oleh dua keluarga. matapencaharian keluarga tersebut bekerja sebagai buruh kebun.
tak banyak kegiatan para orangtua disana, dari pagi mereka hanya pergi ke kebun, lalu sore harinya kembali pulang. sepertinya biasa saja, tapi ketika saya melihat apa yang mereka kerjakan mungkin untuk saya sendiri berat sekali. mereka membawa berkil0-kilo bahkan ,mungkin mencapai 100kg sayur-sayuran dan rerumputan dari kebun yang ada dibawah menuju atas pemukiman untuk disimpan dirumah pemilik kebun. hal tersebut hanya dilakukan satu orang saja, pria maupun wanita.
Tapi ketika para orangtua itu selesai bekerja, tampaknya raut wajah mereka sama sekali tidak terlihat lemas, malahan mereka tersenyum ketika anak-anaknya menyambut mereka seusai bekerja.
senyum dari anak-anak mereka ternyata obat rasa lelah mereka seusai bekerja.
ini hanya dari sudut pandang saya, lingkungan mereka yang banyak sekali potensi untuk bertani, bahkan hasil alam yang begitu besar, mereka pertahankan sendiri dari eksploitasi industri-industri. bahkan sekarang mereka masih bertahan hidup diantara industri Panas Bumi (geothermal). bagaimana masa depan sang anak?,
anak-anak yang sekarang bisa tertawa lepas, dan bermain didepan halaman rumah mereka, apakah itu akan berlanjut?,,,

1 komentar: