Sabtu, 26 Juni 2010

"Hidup Keluarga disekitar Panas Bumi (geothermal)"














































Berawal, ketika saya melakukan kuliah lapangan di daerah Kabupaten Garut, Desa Telaga, Kecamatan Pasirwangi.
ketika itu saya berjalan menyusuri perkebunan Kol, dan disekitar perkebuna Kol ada sebuah rumah panggung yang tidak begitu besar, dengan halaman yang tidak luas juga, cukup anak kecil untuk sekedar bermain karet,dan berlari-lari.
Rumah panggung tersebut dihuni oleh dua keluarga. matapencaharian keluarga tersebut bekerja sebagai buruh kebun.
tak banyak kegiatan para orangtua disana, dari pagi mereka hanya pergi ke kebun, lalu sore harinya kembali pulang. sepertinya biasa saja, tapi ketika saya melihat apa yang mereka kerjakan mungkin untuk saya sendiri berat sekali. mereka membawa berkil0-kilo bahkan ,mungkin mencapai 100kg sayur-sayuran dan rerumputan dari kebun yang ada dibawah menuju atas pemukiman untuk disimpan dirumah pemilik kebun. hal tersebut hanya dilakukan satu orang saja, pria maupun wanita.
Tapi ketika para orangtua itu selesai bekerja, tampaknya raut wajah mereka sama sekali tidak terlihat lemas, malahan mereka tersenyum ketika anak-anaknya menyambut mereka seusai bekerja.
senyum dari anak-anak mereka ternyata obat rasa lelah mereka seusai bekerja.
ini hanya dari sudut pandang saya, lingkungan mereka yang banyak sekali potensi untuk bertani, bahkan hasil alam yang begitu besar, mereka pertahankan sendiri dari eksploitasi industri-industri. bahkan sekarang mereka masih bertahan hidup diantara industri Panas Bumi (geothermal). bagaimana masa depan sang anak?,
anak-anak yang sekarang bisa tertawa lepas, dan bermain didepan halaman rumah mereka, apakah itu akan berlanjut?,,,

Jumat, 18 Juni 2010

Iwan Armansjah Abdulrachman, atau biasa dipanggil Abah Iwan atau Iwan OmpongSumedang, 3 September 1947) adalah penyanyi dan penggubah lagu. Iwan adalah penempuh rimba yang tangguh, pendekar silat, aktivis pecinta alam, penggiat lingkungan hidup, olahragawan, aktivis pemuda hingga pelatih militer.
(lahir : Desa Karangnangka,

Lagu-lagu gubahan Iwan yang diantaranya dipopulerkan oleh Vina Panduwinata dan grup musik Bimbo, merupakan hasil dari perenungan, pengalaman, dan pengamatan hidupnya, antara lain:

  • Akar
  • Anak Tarzan
  • Anggrek Merah
  • Angin November
  • Api Unggun
  • Balada Seorang Kelana
  • Balada Seorang Prajurit
  • Bulan Merah
  • Burung Camar
  • Cerita Buat Orang Yang Lupa
  • Detik Hidup
  • Doa (Januari Kelabu)
  • Duha
  • Flamboyant
  • Harap Kau Tahu
  • Hymne Siliwangi
  • Hymne Universitas IBA
  • Hymne Universitas Mulawarman
  • Hymne UNPAD
  • Hymne Wanadri
  • Jangan Bunuh Aku
  • Jiwa Yang Tenang
  • Kau
  • Kau Memang Milikku
  • Langit Yang Sepi
  • Lembayung Senja
  • Madah Rasul
  • Mars Pengembara
  • Mars Wanadri
  • Mawar Terbiru
  • Melati Dari Jayagiri
  • Melati Putih
  • Mentari
  • Musim Bunga
  • Nada Yang Terbening
  • Nyanyian Langit
  • Pengembara
  • Pohon Randu
  • Prajurit Garuda
  • Sejuta Kabut
  • Senja di Bandung Utara
  • Seribu Mil Lebih Sedepa
  • Surat
  • Tajam Tak Bertepi
  • Tapak-tapak
  • Tentara
  • Tragedi
  • Virgin in Bali


Pesisir Garut Selatan

Pantai Puncak Gua

Pantai Puncak Gua

Pantai Puncak Gua terletak di Desa Rancabuaya, Kecamatan Caringin Garut. Seperti halnya pantai-pantai di Selatan Jabar, pantai Puncak Gua memiliki kecuraman yang tinggi dan bergelombang besar. Namun di beberapa tempat pinggiran pantainya dibentuk oleh bebatuan karang yang landai, yang menjadi tempat persembunyian ikan-ikan kecil dan penghuni karang lainnya.

Tempat yang berjarak sekitar 200 meter dari Pantai Rancabuaya ini berada di ketinggian tebing pantai yang sangat curam, seperti halnya tebing Ulu Watu di Bali. Karena ketinggiannya itulah, sejauh mata memandang akan terlihat pemandangan laut dan pantai yang sangat indah.

Bukan hanya itu, di Puncak Guha sejatinya memang menjadi puncak goa yang dihuni ratusan bahkan mungkin ribuan kelelawar. Karena itulah, masyarakat setempat menyebutnya Guha Lalay. Goa itu dari atas terlihat kecil, namun ketika diterawang tampak lengkungan mulut goa yang membesar ke dasarnya. Dari dasar goa itulah, terdengar deburan ombak yang terus menerus berbaur dengan suara kelelawar. Berdasarkan keterangan masyarakat setempat, Guha Lalay memang menembus karang yang memanjang dari dasar pantai ke puncak bukit.